usia 17tahun selepas lulus SMA Saya bekerja sebagai buruh bangunan atau kuli dikawasan Matraman Jakarta. Tono nama partner Saya yang mendapat tugas rehab puskesmas diCipinang, disorehari pulang kemarkas diwilayah matraman, Saya serta para buruh lainnya (buruh bangunan dan para penyapu jalantol) istirahat tidur pada gedung kantor pos yang sudah tidak ditempati korban kerusuhan orba.
Saat Saya sedang menggempur dinding yang akan direhab, Tono berdiri menatap dibelakang Saya dengan diam, secara tiba-tiba melontarkan pukulannya kearah wajah Saya, Saya mengelak reflek dan membuat bertambah berang marah siTono, sehingga saya tidak mengelak serangan berikutnya.
Tono tidak menyukai Saya bekerja terlalu giat, bahkan sering lembur larut malam, sedangkan Tono lebih banyak berbincang canda dengan penjaga Puskesmas dan tepat pukul 5sore bergegas pulang kemarkas.
Ulah Tono Saya laporkan ke Bos yang kebetulan kerabat sendiri Edi Santoso dan siTono langsung dipecat.
Dihari yang sama sepulangnya berjalan kaki ke matraman dalam perjalanan dihadang preman kawasan Cipinang, meminta uang, tidak Saya berikan karena tidak punya dan terjadi perkelahian, mereka mengancam dan Saya melaporkan kewarga, sebagian besar warga tidak ikut campur tapi kebetulan salah satu preman ternyata kerabat dari preman, -nanti Saya atasi, atau sebutkan Nama XXX (namaWargaTersebut)- ujar warga Cipinang tersebut.
Sebut saja namanya RRR, RRR berebut wanita penjual pada warteg dengan tukang ojek di Menteng Dalam Jakarta, RRR merupakan pendatang sebagai supir perusahaan kurir sedangkan Para Tukang Ojek warga pribumi.
Hampir setiap malam Saya berlembur hingga jam 1malam sehingga suasana kantor sudah kosong sepi, mendapati puluhan kemarahan para tukang ojek diteras depan kantor serta terali besi sudah dibobol Saya bergegas melarikan RRR keluar kantor melalui atap, mendapatkan taksi dan memasukkan RRR keTaksi tersebut -lari sejauh mungkin- ujar Saya.
Saya menelepon Heru Atmojo rekan kerja sekaligus kerabat, Heru menganjurkan -Jangan ikut campur- beberapa menit setelahnya datang beberapa Polisi mencari dan mengamankan Saya.
Arus Jakarta yang penat begitu banyak kebrutalan yang Saya alami, para pribumi atau konflik dengan FBR saat bekerja sebagai buruh kuli bangunan, sablon atau penjual sate tongseng kawasan Jakarta.
Uang merupakan Permasalahan ke2 dalam kehidupan setelah kepercayaan terhadap tuhan, terlebih dalam jumlah yang besar, setiap kucuran keuangan dari pemerintah senilai lebih dari 500juta Saya pastikan pastinya terdapat kekacauan atau rawan kebrutalan dalam penggunaanya. Todongan senjata pistol senapan atau senjata tajam lainnya sudah terbiasa saya lalui bahkan penyekapan penculikan, tidak jarang eksekusi mati didepan mata karena kemarahan beberapa kali Saya menyaksikan, orang jawa menyebutnya -gilapen- jika tidak terbiasa menyaksikan. beberapa yang nyaris limit Kami:
-dalam perjalanan Kami, Saya, Pak.Krisna dan satu rekan lainnya didalam mobil menuju Curup dari Lebong, beberapa manusia berseragam polisi menghadang menghentikan kendaraan, sepintas berujar -mencari buronan- sambil berusaha membuka paksa pintu kendaraan, untunglah tidak terjadi korban jiwa mendapat bantuan tidak disangka kejelian kepintaran Pak.krisna melarikan diri. Penyerangan-penyerangan dalam kantor atau hal brutal lainnya pada Geo peresada Kami dan Pak.Krisna.
-Saya dalam perlindungan Polisi, TNI serta orang bayaran yang rutin setiap beberapa jam sekali absen menanyakan lokasi atau keadaan, utusan dari Bupati bapak Bando Amin Bupati pada tahun 2007, tapi tidak selamnya 24jam dalam pengawasan, kehidupan Saya seperti buronan, didalam rumah tidaknyaman, terlelap tidur tidak nyaman terlebih keluar rumah sangat vital, beberapa manusia melintas lalu lalang berjalan kaki atau kendaraan menunjuk mengawasi penuh amarah ancaman.
Begitulah Bedanya pekerjaan pria dengan mahluk lainnya, beberapa pria ada yang berprinsip ekonomi kuat dengan bekerja rutin monoton setiap hari, dan Saya tidak bisa, bukan tipenya seperti itu. Perusahaan kurir pos setengah tahun bekerja Saya berniat berhenti tapi dihalangi Bos pemilik modal, dia menaikkan jabatan hingga level tertinggi termasuk menambah gaji penghasilan dan wewenang tertinggi ternyata Saya tetap tidak betah. kebrutalan merupakan hal biasa, pergelangan lengan Rochman (konsultan curup/ lpjk) mengalami kecacatan bengkok, tragedi perebutan pembuatan Proyek Sarana Prasarana olah raga Riau perencanaan. Saat itu rochman keluar dari kendaraan mobilnya hendak membuka terali besi garasi rumah, beberapa orang bercelana TNI menyergap menariknya hendak dimasukkan kedalam mobil kapsul yang sudah lama menunggu, sekuat tenaga rohman berontak melepaskan diri hingga pergelangan tangan kirinya bengkok hingga sekarang, tulang atau sendinya mungkin mengalami kerusakan. setelah terlepas bergegas lari masuk rumah dan istrinya keluar sambil menelepon seseorang.
I Love Indonesia, Saya makan minum dan tumbuh dibumi Indonesia, hidup dan lahir dalam komunitas kegelapan, cepat usaikan! apa salahnya menginginkan berharap Indonesia masa depan sesuai keinginan Saya. Saya memiliki toleransi yang tinggi terhadap kepercayaan lain selama saling menghormati*, Sahabat Saya berjumlah 5keluarga Ayah Ibu 1anak serta 2anjing peliharannya menyatu dalam rumah, bahkan Anjing tersebut makan sepiring bareng dengan majikannya, dalam rumah terdapat wihara berbaga hiasan patung didalamnya, keluarga tersebut berdoa setiap akan keluar rumah atau membakar dupa setiap hari. Pernah juga masuk gereja mengambil foto dokumentasi membantu rekan sahabat, sahabat Saya tersebut sebelum beranjak dan setelah bangun tidur membaca injil dengan hikmat penjiwaan.
*Selama saling menghormati = misalnya dalam pembicaraan dijawabnya -dalam ajaran Hindu disebutnya .... .......- dan Saya menjawab -dalam islam termasuk hukumnya ... ...... ....- orang tersebut memperhatikan menganguk-angguk mengisyaratkan menyetujui.
