Selain menjadi Artis, publik figur atau mendapatkan promosi sponsor, metode lain memperkaya mendadak 7 turunan dengan cepat yaitu harta karun, berikut cerita harta karun kota Curup Prop.Bengkulu.
Saat itu Saya sering bertemu dan berbincang berdiskusi dengan Ibu Husnil Khotimah ditempat kediamannya ds.Kota Donok dan bertemu dengan Abah X (sebut saja begitu, karna Saya lupa namanya).
Abah X sudah 2 minggu berada di Kota donok kediaman adiknya (Husnil) dan barusaja tiga hari yang lalu meminang gadis Kota Donok. Abah X merupakan kakak dari Ibu Hosnil Khotimah desa Kota Donok Kab.Lebong. Meski sudah berusia kisaran 70an Abah X masih terlihat fit energic.
Sambil berbincang Abah X sedang menikmati minuman kesukaannya (beberapa butir kuning telur dicampur susu diblender disiram air Bir) buatan adik sepupunya (anak Ibu Husnil). Abah X merupakan type manusia petualang yang tidak pernah tinggal menetap, dua minggu setelahnya Abah X sudah berpindah ke Riau, hampir seluruh wilayah Indonesia dan Malaysia sudah ia lalui, entah apa bisnis usahanya, kehidupannya royal keuangannya tidak hebis-habis.
Sedangkan menantu anak Ibu Husnil merupakan teman dekat Kami pribadi, ia seorang Pemborong/ Kontraktor Kontruksi Pembangunan dan pernah bekerjasama dengan Saya sebagai Konsultan Pembangunan saat pekerjaan Kontruksi bangunan gedung dan Pemetaan Kab.Lebong pada tahun 2007. Sebelum menjadi seorang Kontraktor menantu Ibu Husnil adalah seorang Legislatif Pemerintahan pada basic partai Golkar di wilayah Jakarta, saat terjadinya konflik Krisis Moneter orasi Orba, rumah menantu Ibu Husnil di Jakarta dilebur dimasa masyarakat hingga bangunan rata tanah dan ia di penjara selama 6 tahun kurungan dan denda 400juta. Selama masa tahanan uang simpanan habis dipergunakan keperluan sehari-hari keluarga dan selepas bebas berpindah ke kampung halaman Lebong Bengkulu.
Abah X bercerita kepada Saya, dulu ia pernah menembak dengan senapan dan terkena salah satu kaki turis asing yang hendak naik helikopter.
Perebutan Harta Karun. Sekitar 4 heli mendarat di lapangan setianegara yang kesemuanya berpenumpang warga negara asing, turis tersebut menggali sekitar tanah dan mendapati beberapa paket peti mati Harta Karun, sedikitnya terdapat 4 peti besar berisikan emas murni. Beberapa penggali ditembak dan mati didalam lubang galiannya saat akan dilakukan pengangkatan peti ke Heli, terjadi peperangan dan Abah X sempat menembak dan mengenai salah satu kaki pemburu harta karun tersebut.
Masyarakat kota Curup usia 50an keatas tidak asing dengan cerita harta karun lapangan setianegara. Masa penjajahan kota Curup diekploitasi besar-besaran hasil bumi, salah satu penghasilan terbesar yaitu wilayah lahan emas pada kota Curup, sampai sekarang tambang emas tersebut menjadi lahan penghasilan tambahan warga yang tidak diperbolehkan pemerintah mengelola secara legal, meneliti atau campur tangan. Beberapa teman dekat Kami pernah memperoleh bongkahan besar emas murni, dijual seharga 6juta, 15juta, 30juta ada juga yang mencapai 50juta (50jt=Rian desa tunggang kab.Lebong).
Tambang emas Curup jika dikelola perusahaan atau pemerintah kemungkinan lebih besar dari Trimport mengingat hasil emasnya yang takpernah habis hingga sekarang.