keluarga besar wongsomiharjo, Saya menyebutnya Keluarga Besar karena dulu besar, terlihat dan terhormat.
Wongsomiharjo yaitu orangtua nenek Saya yang hidup dijaman Kompeni.
Nenek Saya orang jawa asli tulen, bernama Suwarsih. Kehidupan sehari-hari berkemben, jarit, gelungan, busana adat jawa. Membuat batik dan ukiran kayu jati merupakan hobi dan kegemarannya, diwaktu luang mbah warsih membuat batik dari kompor kecil, kuali kecil/ wajan kecil, chatik (sejenis pena khusus membatik) dan malam (tinta batik), menurutnya setiap ukiran memiliki arti tertentu.
Anehnya Mbah warsih lebih fasih berbahasa Belanda ketimbang bahasa Jawa atau bahasa Indonesia. Masa kecinya dan pertumbuhan bersama orang-orang Belanda, pendidikannya juga tinggi, jarang lho orang dulu yang sekolah. Pacarnya banyak orang-orang Belanda dan Indonesia, tapi dulu hanya surat-suratan dikertas. Mbah warsih lebih menyukai kehidupan semasa dijajah ketimbang setelah merdeka, mungkin dulu lebih makmur. beberapa foto yang sempat Saya lihat, Mbah warsih sedang duduk diatas kerbau yang akan disembelih, dengan berpayungan, atau foto bersama orang belanda.
Meski dekat dengan Belanda, keturunan Wongsomiharjo merupakan musuh besar para penjajah Belanda. Rumah di Candi Karanganyar dan Gombong terdapat lubang bawah tanah yang dijadikan tempat persembunyian, bergerilya dan berorganisasi para tentara pejuang melawan penjajahan Sebelum NKRI terbentuk. Serangan tembakan Canon berjarak 4km mengugurkan puluhan pejuang kemerdekaan yang sedang bersembunyi dirumah ds.Candi.
Dua kakak nenek warsih kabarnya memiliki kesaktian dan mempergunakan kesaktian tersebut melawan penjajahan, layaknya cerita Sipitung. selain keduanya yang sakti, kesemua kakak adiknya tewas secara cepat melawan kompeni.
Tidak percaya Sakti atau Ghaib ?
Saya indigo dari kecil sering melihat hantu secara nyata atau hal ghaib, atau
dijaman sekarang ada Jenglot, sejenis boneka kayu untuk kekebalan.
Rantai babi sama dengan jenglot, untuk kekebalan.
Debus, debus merupakan kesenian khas Sunda Bandung, debus anti bacok dan anti bakar kebal, bagi Anda yang berlokasi di Curup Sumatra sekarang ini, jika ingin membuktikannya akan saya hubungkan dengan Paguyuban Lembur Kuring Curup, hanya dengan dibacakan doa Anda Kebal, Saya kenal akrab dengan ketua pengurusnya, bahkan Saya yang ikut membuat organisasi tersebut di awal, mencari memilih-milih keanggotaan dan pengurus. Biasanya Lembur kuring Curup tampil dengan aksi debusnya setiap perayaan kemerdekaan RI, ikut pawai (jika ada biaya).
Setrika 5kg (tertinggi kesaktian), yaitu setrika jaman kerajaan, dulu tidak ada listrik dipergunakan arang untuk pemanas menyetrika pakaian raja-raja kerajaan sehingga materialnya dari besi. dan sekarang diperebutkan memiliki harga jual tinggi memiliki kesaktian pemiliknya. ciri setrika itu asli dengan menimbangnya, tidak lebih tidak kurang seberat 5kg pas.
Kesemua ilmu tersebut dilarang dalam ajaran agama Islam (bukan syirik), misalnya Allahu Akbar bukan dalam perang bukan berarti Allah Hebat tak terkalahkan, namun memiliki arti lebih luas. Kematian dalam Islam adalah berkah, mukjizat, -insyaAllah,.. ana menyusul- dengan hati benar-benar penuh harap. Hidup secara ilmu Allah yang sudah ditetapkan, alamiah lillahitaala. Bertambah lama hidup tanggungjawab serta dosa berpotensi semakin banyak.
-uyut1
kabarnya tidak mempan senapan dan lari secepat kijang. masuk kamp benteng belanda sendirian, menebas beberapa kompeni dan lari menghilang. Buronan selama bertahun-tahun.
tewasnya = belanda mengerahkan banyak tentaranya dan mengepung kediaman uyut1, berhari-hari hingga minggu tidak tertangkap, mental ditembak, bahkan banyak korban di tentara belanda. hingga akhirnya rambutnya tersangkut pohon bambu ditengah rerumpunan pohon bambu saat berlari bersembunyi, saat itulah ditembak dan berdarah, wafat. kabarnya kelemahan kesaktiannya berada di rambut.
-uyut2
berbeda dengan uyut1, uyut2 tidak begitu maniak pemburu melawan kompeni. memang andilnya membunuh kompeni lumayan banyak, tapi tidak pernah menyerang ke kamp benteng Kompeni. awalmula memang ia mencari kesaktian untuk melawan penjajahan kompeni belanda, tapi malah betah bertahun-tahun mencari ilmu sakti. hingga akhirnya ia mendapatkan cincin ghaib dan ia pakai, setelah memakainya kepribadian berubah, makanannya daging mentah atau ayam hidup, suka mengaum, menggeram, raut muka memerah menyeramkan. sempat menyerang orang yang ia gigit lehernya. Ia pergi kehutan hingga sekarang tidak terdapat kabarnya. ada yang bilang berubah bentuk menjadi seekor macan, ada juga yang bilang mati dihutan. Jelasnya ia tidak kuat dengan kesaktian cincin yang dikenakan menurut temannya.
Mbah warsih memiliki beberapa rumah, di Karanganyar dan Gombong Kebumen. Karanganyar 2 rumah dan Gombong 3 rumah. empang 6 lokasi yang kesemuanya luas dan berternak gurame.
Kehidupan mbah warsih jatuh miskin karena memiliki banyak anak yang nakal-nakal manja. Saya tidak hapal semua nama anak-anaknya tapi yang jenis kelamin laki-laki kenal semua, hampir kesemua anak-anaknya memiliki pemikiran yang berbeda dengan orang-orang penduduk lainnya.
Saya menyebutnya Pakdhe karena kakak ayah saya. Pak Taryo merupakan anak yang tercerdas dan terpintar. Kehidupan pak taryo dunia proyek kontruksi, kontraktor besar. memiliki 2 supir pribadi serta keuangan yang lumayan banyak, tapi jatuh miskin dihari tuanya. Saya bertanya -kenapa mendadak miskin ?- dan menjawab :
-Saya punya semacam Guru atau penasehat spiritual pribadi, dan ia sering memperingatkan Jangan sampai dirinya tertarik dengan wanita lain karena sudah menikah-
Memang Pak Taryo memiliki 2 Istri, dan kedua keluarganya berantakan. Ia sering berujar kepada Saya bahwa keinginannya tidak masalah miskin kaya yang penting Ia berharap dapat menyatukan kedua keluarganya hidup rukun menyatu kedua istri serta masing-masing anak-anaknya. Ia sudah bertanggung jawab memberikan masing-masing tempat tinggal dan penghasilan kehidupan. Istri pertamanya pensiunan pak taryo sebagai PNS PU dan istri keduanya mendapatkan lahan kelapa sawit yang luas rutin panen. Hingga wafatnya pak taryo tidak kesampaian terwujud keinginannya menyatukan kedua keluarganya, keinginan terahir yang ia sampaikan ke Saya, Pak taryo ingin menjodohkan anaknya yang perempuan dari istri kedua dengan anaknya yang lelaki dari istri pertama, iming-iming -nanti Saya belikan mobil, disana ada 2 mobil, ambil 1- ujarnya pada anak laki-lakinya, dan anak lalaki-lakinya tetap menolak.
Keislaman = rajin sholat dirumah, tapi tidak pernah kemasjid. Malu ujarnya,.. yang penting hubungannya dengan pencipta, tidak perlu orang tau. (memang semasa muda tidak pernah beribadah dan terlihat dalam masyarakat)
Tempat tinggal :
istri pertama ds.Talang benih, Curup, Bengkulu.
istri kedua linggau, Bengkulu.
Biaya Hidup = ia usahakan sendiri
ini juga kakak ayah Saya. Suhar merupakan orang yang paling ayem sedunia, begitu juga menurut Pakdhe Taryo. Tidak pernah bekerja dan tidak pernah marah, tapi menggampangkan semua masalah. seringkali didamprat istrinya dengan lemparan kursi, piring dan berbagai benda lainnya, tapi pak suhar tetap santai. tempat tinggal dan konsumsi setiap hari herannya ada saja. kesehariannya hanya ngobrol dan main catur, hampir tidak ada yang dapat mengalahkan permainan caturnya. sesekali membeli togel jika ada uang.
Keislaman = Tidak pernah sholat sama sekali.
Tempat tinggal :
ds.Candi, Karanganyar, Kebumen.
Biaya hidup = ibunya, nenek warsih
Parwoto yang lebih akrab dipanggil OO (pakdhe Saya). Dulunya orang terkaya di Karanganyar, rumah terbesar dan luas serta memiliki banyak jenis usaha. Truck Ciblink yang masih Saya ingat, dia memiliki beberapa kendaraan truck untuk angkutan berbagai kebutuhan pasar, seperti padi, kelapa, bawang dan lainnya yang ia sering angkut dari kota-kekota lain, termasuk pasar candi dulu merupakan miliknya, semua hunian seluas pasar candi. Jatuh miskin disebabkan pencalonan dirinya yang gagal saat nyaleg, tidak berfikir kalah sebelumnya, bahwa ia orang terpandang, terbaik, terdermawan dikotanya, tapi ternyata kalah.
Keislaman = Islam kuat, bahkan sering khotbah dan azan di mushola pribadinya (tanah pribadi yang ia wakafkan untuk mushola)
Tempat tinggal :
depan pasar Candi ds.Candi, Karanganyar, Kebumen.
Biaya hidup = setelah miskin dari ibunya, nenek warsih.
Subarjo Ayah Saya. Ingatan Saya pertama kali saat berusia 4 tahun diCurup, bengkulu, lumayan berkecukupan, berpindah ke Semarang Jawa tengah dirumah Pak Jadi Wijaya Sudrajat, ikut bekerja dengan pak Jadi di perusahaan konsultan PT.Tera Buana Manggala Jaya, merintis dari awal perusahaan tersebut hingga besar. Ayah lebih menyukai pacar sebelumnya ketimbang istrinya yang sekarang (Ibu), seringkali ia menulis pada bentuk ukiran kertas, bantal, kasur, kursi dan berbagai media lainnya nama Anggraini, serta saya sempat membaca surat cinta Ayah yang ditujukan ke nama Anggraini, bahkan namanya diganti menjadi A.Subarjo, saat Saya tanya apa A, dijawabnya Anggraini.
Jatuh miskin saat krisis moneter dan berpindah ke kampung orang tuanya mbah warsih ds.Gombong. dikampung tidak ada yang dilakukan, tidak bersosialisasi atau bekerja, menganggap orang kampung bodoh. Gengsi dan Sombong. Tapi setelah berpindah ke Curup kembali tahun 2002 yang lalu ia mau bekerja buruh, dikejar-kejar mertuanya (ayah ibu) dengan golok agar tidak tidur mulu, bangun dan keluar!.
Biaya makan dari nenek warsih pensiunan bank dan Ibu Saya bekerja apa saja serabutan nimbrung ke rumah orang-orang, asal nyuci piring, cuci baju, mbantuin masak dan lainnya, bahkan sering tidak dibayar, -tidak ada yang nyuruh- ujarnya yang pernah Saya dengar saat meminta uang selepas membantu tetangga.
Keislaman Ayah = Tidak pernah Sholat sama sekali, sering menyalahkan ayat-ayat atau hadist. merasa lebih pintar (sebenarnya dalam hati Saya mampu menjawab)
Keislaman Ibu = sesekali sholat, keislaman bagus, Saya pernah mendengar ia berujar -Sholat itu untuk mengurangi dosa, yah sedikit-sedikit dosa terkikis tidak apa dengan ingat Allah- meski sebenarnya tingkat ilmunya kurang.
Tempat tinggal :
Ayah = ds.Candi karanganyar Kebumen
Ibu = Saat ini bersama Saya di ds.Curup Bengkulu, Sumatra.
Biaya hidup = setelah pindah kekampung gombong dari ibunya, nenek warsih
Paman Saya, yang kadang-kadang tidak pelit tapi takut sama istrinya (dibawah ketiak istri). Ikut bekerja dengan Pak Jadi di Semarang tapi sebagai Kontraktor bukan Konsultan, setelah krisis moneter berpindah ke Jakarta ikut bekerja kontruksi pemborong kecil-kecilan dengan mertuanya (ortu istrinya). Sangat bertanggung jawab terhadap keluarga, sebagaimana ia menderita harus mencari penghasilan untuk membiayai pendidikan anaknya hingga berhasil sarjana semua.
Keislaman = Saya pribadi tidak pernah melihatnya Sholat, tapi belakangan sekarang ia rajin Sholat. keislaman -yang penting duit!
Tempat tinggal :
Bukit duri Jakarta
Biaya hidup = ia usahakan sendiri
disapa Gato. Merupakan anaknya yang ternakal. Celengan Saya menabung bertahun-tahun saat SD di Semarang diBobolnya. Tigakali kasus pencurian kendaraan bermotor. sering menjual peralatan-peralatan ibunya, bahkan sisa 2 rumah peninggalan nenek dijualnya 1, sisanya yang 1 sekarang dihuni istri keduanya.
Bisnis ternak ayam bangkok yang pernah Saya lihat, tapi hanya berlangsung sekitar 1bulan.
Kesehariannya nongkrong di tempat prostitusi ds.karangjati gombong jika ada uang, ia sebut -bersosialisasi gaul- . hampir setiap malam ngobrol di warung ds.kwaru minum-minum sambil main catur, pulangnya jalan sentoyoran sambil ngoceh, beberapakali Saya mendengar ia menceritakan posisi sex dengan istrinya dalam keadaan mabuk, saat usia Saya 13 hingga 17tahun.
Menyewa mobil dan ia bergaya bersama Istri barunya (kesih), mengantar jemput istrinya nyinden acara hajatan wayang kulit diberbagai tempat. Kendaraan mobil tersebut ditinggal dirumah kakaknya (parwoto OO) hingga terkelupas cat body terkena hujan panas, kakaknya yang dibebani membayar sewa.
Meski begitu ia bertanggungjawab terhadap anak-anaknya, terahir (2007) berprofesi dukun (atau dukun-dukunan), Saya meminta nasihat bantuannya, ia memberikan nomor rekening anaknya, uang yang ia sebut -ubo rampe- yang harus Saya bayarkan ke anaknya.
Keislaman = Tidak ada. hanya percaya ghaib perdukunan. bahkan menurutnya Islam memiliki banyak kesalahan (hampir sama dengan pemikiran Subarjo).
Tempat tinggal :
ds.Candi Karanganyar Kebumen.
Biaya hidup = ibunya, nenek warsih. bahkan menjual berbagai peralatan.
paman Saya. Yang ini paling berbeda pemikiran atau ilmunya dari para anak-anak nenek Warsih lainnya, pemikiran Kasno sama dengan para buruh-buruk kecil lainnya. Istrinya bekerja sebagai tukang urut/ tukang pijat. Ia pernah diberi permodalan dan ternyata uang dihabiskan untuk jalan-jalan, diberi Becak agar berkegiatan tukang becak, dalam 2minggu becaknya dijual, peralatan bengkel yang paling mahal, satu persatu kesemuanya peralatan habis terjual. Beberapakali mencuri, keberaniannya masuk kerumah orang secara diam-diam.
Saat usia Saya 10tahun, ia terjatuh dari pohon dan hingga sekarang tidak berjalan dengan normal.
Keislaman = Sesekali Sholat (jika disuruh), tapi bodoh, pendidikan atau ilmunya jauh dibawah normal.
Tempat tinggal :
ds.banjareja Gombong Kebumen
Biaya hidup = dari kecil hingga berkeluarga penuh dari ibunya, nenek warsih.